PENILAIAN RISIKO
Tidak semua risiko memiliki bobot yang sama. Misalnya, resiko jatuh dari ketinggian 5 Meter akan berbeda dengan resiko jatuh dari ketinggian yang hanya 2 Meter. Padahal pekerjaan sama-sama dilakukan di ketinggian.
Untuk melindungi pekerja secara efektif, aktivitas pengendalian risiko harus sesuai atau bahkan melampaui tingkat risiko yang ada. Sebelum melakukan tahap pengendalian, kita harus tepat terlebih dahaulu dapan tahan Penilaian Risiko. Penilaian risiko adalah proses yang dirancang untuk mengevaluasi proses dan histori dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang terjadu. Ini membantu Safety Officer membuat keputusan tentang pengendalian apa apa yang harus diterapkan, tentunya pengendalian yang efektif juga efisien.
Penilaian risiko adalah proses sistematis yang melibatkan identifikasi, analisis, dan pengendalian bahaya dan risiko. Hal ini dilakukan oleh orang yang kompeten untuk menentukan pengendalian yang tepat. Tujuannya adalah dapat menghilangkan atau mengendalikan risiko di seluruh aktifitas yang dilakukan ditempat kerja.
5 LANGKAH PENILAIAN RISIKO
- Identifikasi Bahaya
Identifikasi bahaya biasa dilakukan di tempat kerja. Surveilah tempat kerja dan lihat apa saja proses yang dapat diperkirakan menyebabkan kecelakaan kerja secara wajar. Kita bisa periksa prosedur atau instruksi kerja yang ada, apakah sudah sesuai dan dianggap aman atau tidak. kemudian kita bisa tinjau kembali laporan kecelakaan dan nyaris celaka sebelumnya.
Identifikasi bahaya diapat dilakukan secara efisien dengan menggunakan tools yaitu daftar periksa atau daftar checklist. Hal tersebut, memastikan semuanya tercakup selama penilaian risiko dan identifikasi bahaya.
Bahaya dan risiko terkadang dianggap sama tetapi sebenarnya kedua hal tersebut memiliki perbedaan. Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian pada orang, properti, atau lingkungan, sedangkan risiko adalah kemungkinan bahaya untuk benar-benar menyebabkan kerugian atau kerusakan dalam keadaan tertentu.
- Evaluasi Risiko
Untuk mengevaluasi risiko bahaya perlu mempertimbangkan bagaimana, di mana, berapa banyak dan berapa lama pekerja terpapar potensi bahaya. Tetapkan peringkat risiko dengan bantuan matriks risiko. Menggunakan matriks risiko dapat membantu mengukur tingkat risiko per bahaya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan terjadinya, dan tingkat keparahan potensi cedera.
- Menetapkan Pengendalian
Setelah menetapkan peringkat risiko untuk bahaya yang teridentifikasi, saatnya untuk membuat pengendalian yang efektif untuk melindungi pekerja, properti, masyarakan sekitar, dan/atau lingkungan. Ikuti hierarki kontrol dalam memprioritaskan implementasi kontrol.
- Dokumentasikan Proses beserta Temuan
Penting untuk menyimpan dokumentasi penilaian risiko. Ini dapat membantu perusahaan dalam melacak bahaya, risiko, dan tindakan pengendalian yang tepat. Dokumentasi dapat mencakup deskripsi rinci tentang proses dalam menilai risiko, garis besar evaluasi, dan penjelasan rinci tentang bagaimana kesimpulan dibuat. Gunakan form khusus penilaian risiko untuk mendokumentasikan proses dan temuan. Setelah selesai, bagikan laporan tersebut kepada pihak-pihak penting yang dapat menerapkan perubahan.
- Review Kembali dan Perbaiki jika Perlu
Cek kembali proses penilaian risiko yang sudah kita lakukan. Cek kembali apakah pengendalian yang sudah kita rekomendasikan telah diterapkan di lapangan. Jika ada beberapa pengendalian yang dianggap kurang efektif, perbaiki dan lakukan kembali Penilaian Risiko.
Itulah 5 cara yang dapat dilakukan untuk menilai risiko. Terimakasih. Keep Safety!
Komentar
Posting Komentar